Halaman

Selasa, 15 Oktober 2024

PIDATO BAHASA ARAB DAN TERJEMAHANNYA TENTANG TANTANGAN AKHIR ZAMAN

Berikut pidato tentang tantangan akhir zaman dalam bahasa Arab beserta terjemahannya:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
الحمد لله الذي أنعم علينا بنعمة الإسلام، والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد:

أيها الحاضرون الكرام
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

في هذا الزمان الذي نعيش فيه، هناك الكثير من التحديات التي نواجهها، وهي تزداد مع اقتراب آخر الزمان. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "يأتي على الناس زمان، القابض على دينه كالقابض على الجمر" (رواه الترمذي). وهذا يعني أن التمسك بالدين سيكون صعبًا جدًا، كما لو أننا نمسك جمرة من نار.

إن من أبرز التحديات التي نواجهها في آخر الزمان هي:

1. ضعف الإيمان: كثير من الناس ينشغلون بالدنيا وينسون الآخرة، فتقل الطاعة ويضعف الإيمان.


2. الفتن: الفتن تزداد، سواء الفتن الفكرية أو الأخلاقية، التي تجر الناس بعيدًا عن طريق الله.


3. انتشار الفساد: يزداد الظلم والفساد في المجتمعات، مما يجعل الالتزام بالقيم الإسلامية أكثر صعوبة.


4. الابتعاد عن العلم الشرعي: يبتعد الناس عن العلم الذي ينير طريقهم ويبين لهم الحق من الباطل، فتعم الجهالة ويكثر الخطأ.



أيها الإخوة والأخوات، في مواجهة هذه التحديات، علينا:

1. التمسك بالقرآن والسنة: يجب أن نعود إلى كتاب الله وسنة رسوله صلى الله عليه وسلم، ففيهما الهداية والنجاة من كل الفتن.


2. تقوية الإيمان: علينا أن نزيد من أعمالنا الصالحة، ونكثر من ذكر الله والاستغفار، ونبتعد عن كل ما يضعف الإيمان.


3. طلب العلم: لا بد من طلب العلم الشرعي، فهو سلاح المؤمن في مواجهة الفتن والتحديات.


4. الصبر والثبات: لا شك أن الطريق صعب، لكن بالصبر والثبات، نرجو أن يثبتنا الله على الحق حتى نلقاه وهو راضٍ عنا.



نسأل الله عز وجل أن يثبتنا على دينه، وأن يجنبنا الفتن ما ظهر منها وما بطن، وأن يجعلنا من عباده الصالحين الذين ينجون من فتن آخر الزمان. آمين يا رب العالمين.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


---

Terjemahan:

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan kepada kita nikmat Islam, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya. Amma ba'du:

Hadirin yang saya hormati,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Di zaman yang kita jalani saat ini, banyak sekali tantangan yang kita hadapi, dan tantangan ini semakin meningkat seiring dengan mendekatnya akhir zaman. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Akan datang suatu masa di mana seseorang yang berpegang teguh pada agamanya seperti memegang bara api” (HR. Tirmidzi). Ini berarti bahwa memegang teguh agama akan sangat sulit, seperti kita memegang bara api.

Di antara tantangan terbesar yang kita hadapi di akhir zaman adalah:

1. Lemahnya iman: Banyak orang yang sibuk dengan dunia dan melupakan akhirat, sehingga ketaatan berkurang dan iman melemah.


2. Fitnah: Fitnah semakin meningkat, baik fitnah pemikiran maupun akhlak, yang menjauhkan manusia dari jalan Allah.


3. Menyebarnya kerusakan: Ketidakadilan dan kerusakan di masyarakat semakin meningkat, sehingga memegang nilai-nilai Islam semakin sulit.


4. Jauh dari ilmu syar'i: Banyak orang yang menjauh dari ilmu yang menerangi jalan mereka dan menunjukkan yang benar dari yang salah, sehingga kebodohan meluas dan kesalahan semakin banyak.



Hadirin sekalian, dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, kita harus:

1. Berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah: Kita harus kembali kepada Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya, karena di dalamnya terdapat petunjuk dan keselamatan dari segala fitnah.


2. Menguatkan iman: Kita harus meningkatkan amal shalih kita, memperbanyak dzikir kepada Allah dan istighfar, serta menjauh dari segala yang melemahkan iman.


3. Menuntut ilmu: Kita harus menuntut ilmu syar’i, karena ilmu adalah senjata orang mukmin dalam menghadapi fitnah dan tantangan.


4. Sabar dan teguh: Tidak diragukan lagi bahwa jalan ini sulit, tetapi dengan kesabaran dan keteguhan, kita berharap Allah meneguhkan kita di atas kebenaran sampai kita menemui-Nya dalam keadaan diridhai-Nya.



Kita memohon kepada Allah Yang Maha Mulia agar meneguhkan kita di atas agama-Nya, menjauhkan kita dari fitnah yang tampak maupun yang tersembunyi, dan menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang shalih yang selamat dari fitnah akhir zaman. Aamiin ya Rabbal 'alamin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jumat, 29 Maret 2024

Dongeng | Si Kancil | Goong Raja Sulaeman | Harimau Kena Batunya karena Tidak Menuruti Nasihat Kancil

Pada suatu hari Si Kancil lari terengah-engah karena dikejar oleh harimau. "Mau lari kemana kau Kancil? kemanapun kau lari akan ku kejar" teriak sang Harimau. Tiba di suatu tempat di tengah hutan Si Kancil berhenti dan melihat-lihat sekitar. Dilihatnya tepat di hadapannya ada lumpur hisap, ada kelapau yang jatuh terlihat oleh Si Kancil dan kelapa itu terhisap oleh lumpur. Dan dibalik itu ada juga seekor ular yang membelit di sebuah dahan yang ternyata sedang memperhatikan si Kancil yang sedang kebingungan menentukan ke arah mana ia lari untuk menghindari kejaran Harimau. Dan tiba-tiba,, BRAKKKK,, GRRRRR... mucul harimau disemak-semak di sebarang lumpur hisap tempat Si Kancil berada. "Mau lari kemana lagi kau kancil? kau pasti akan ku tangkap dan akan jadi santapan siangku.." gertak harimau. harimaupun bersiap lari menerkam si Kancil. Dan seketika itu si Kancil berteriak,, "Eh tunggu Harimau, Kau jangan kesini! nanti kau menyesal". tapi Harimau tidak mempedulikan teriakan kancil dan ia berlari secepat kilat hendak menerkam si kancil. Dan tiba-tiba... "Cbluuuk... brrukkkk" kaki harimau menginjak lumpur hisap dan badannya masuk ke dalam lumpur hisap. Harimau meronta-ronta berusaha keluar dari lumpur tersebut. "Hey Hey Harimau, kau jangan banyak bergerak nanti semakin terhisap oleh lumpur itu!!" ... Sang Harimaupun kebingungan dan memikirkan cara bagaimanaia keluar dari lumpur hisap itu. Memanfaatkan situasi itu si Kancil segera berlari pergi secepat mungkin dan tiba dia di bagian hutan yang ditumbuhi banyak pohon bambu. Si Kancil berhenti sejenak di sana sambil beristirahat menghela nafas. terdengar bunyi siulan merdu dari daun-daun bambu yang terkena angin sepoy-sepoy. Di tempat lumpur hisap, sang Harimau masih berusaha mengeluarkan diri dari lumpur. Tiba tiba muncul ulau sanca besar. "Hey dasar Harimau Bodoh, menangkap kancil saja tidak bisa, lihat nih aku yang pintar ini pasti bisa menangkap kancil" Ejek si Ular Sanca kepada harimau sambil kepalanya menjurul mendekati harimau. Dan tiba-tiba KREEKKK,, tangan dan cakar harimau memegang kepala si ular sanca dan menjadikan ular sebagai tambang untuk harimau melepaskan diri. kemudian setelah bebas dari lumpur ular dilepaskan sampai-sampai ular sanca terpental seperti karet dan membelit ke dahan, kepalanya terbentur ke dahan pohon. Harimaupun melanjutkan perburuannya, memburu si kancil.. Tak lama Harimau pun menemukan si Kancil yang sedang istirahat dan asyik mendengarkan siulan daun bambu.. "Hey Kancil Ku tangkap kau sekarang" gertak harimau. seketika kancilpun kaget. dan berkata "Eh harimau, rumapanya kau bisa bebas dari pasir hisap tadi". "iya dong" kata harimau. "sekarang akau akan menangkapmu" tambah harimau. "eh tunggu dulu" sahut kancil, dan terfikir ide olehnya untuk mengulur waktu dan dia agar bisa kabur dari cengkraman harimau. "ada apa kancil?" tanya harimau geram. "Coba kau dengar, tuh ada serulih raja sulaiman yang sedang ditiup oleh angin. suaranya merdu kan?" kata kancil sambil menunjuk hutan bambuyang timbun itu. "eh iya ya,, merdu sekalih ini suaranya" sahut harimau kagum. "kalau ditiumnya oleh sang Kerbau pasti lebih merdu".. timpal kancil. "Kerbau? Aku juga bisa meniupnya lebih merdu daru tiupan si Kerbau" sahut Harimau ga mau kalah dari Kerbau. Si kancil senyum-senyum sendiri merasa sang harimau akan masuk lagi ke jebakannya. "JJJangaaan harimau, nanatau kau menyesal" timpal Kancil... "aaah engga.. aku mau coba,,, bagaimana cara meniupnya kancil? tanya harimau. "Kau julurkan lidah kau dan kau tiup deh... tapi tiupnya nanti setelah aku berada di ujung hutan sana,, karena aku takut raja sulaiman marah padaku" kata kancil menjelaskan. "ya udah,, sana pergi kau kancil"... kata harimau akhirnya kancil pergi segera dengan berlari... Sampai di ujung hutan si kancil melihat buah2 di sana pada busuk. dan ternyata itu ulah tawon.. segerombolan tawon pun mengejar si kancil. Dan tuntungnya si Kancil yang cerdik ini dapat meloloskan diri dari kejaran tawon itu dengan menyamar menjadi semak-semak. Si kancil mengikuti kemana perginya tawon-tawon itu. dan ternyata mereka mauk ke sarangnya yang berada di atas pohon.. "Waaah Besar sekali sarang tawon itu" gumam kancil kaget campur takut. Di hutan bambu, sang Harimaupun ga sabar untuk meniup seruling Raja Sulaiman, ia tidak menghiraukan peringatan kancil. Langsung saja ia menjulurkan lidahnya ke arah bambu-bambu di hadapannya dan meniupnya. Mencoba beberapakali.. "Duh susah sekali" keluh harimau.. kemudian ia menjulurkan lidahnya dan meniup kembali,, namun tiba-tiba lidahnya terjepit bambu dan ia menjerit kesakitan. Kemudia dial lari sambil kesakitan dan berencana membalas si kancil, karena anggapannya itu semua adalah salah si kancil.

Minggu, 21 November 2021

Sabar Itu Di Awal (Kisah Inspiratif)

Di sebuah desa yang terpencil, jauh dari hiruk pikuk keramaian kota, ada seorang Bapak paruh baya penjual tahu, Pa Udin namanya. Tahu yang ia jual adalah tahu buatannya sendiri. Ilmu membuat tahu ia dapat saat ia merantau ke kota dan bekerja di pabrik tahu. Karena ia kena PHK,

Minggu, 23 April 2017

Pemuda dan Dakwah

By: Iwan Subhan

Ditengah-tengah kehidupan yang semakin maju dengan teknologi, tantangan dakwah menjadi semakin berat, serangan ghazwul fikri dari kalangan barat/ musuh islam semakin menjadi, membabibuta menyerang umat Islam dari berbagai arah. Mereka yang tidak senang pada Islam merusak ummat dengan 3F yakni Food, Fun, dan Fashion.

Kamis, 25 Februari 2016

Free Download Materi Kuliah Pengantar Aplikasi Komputer

Berikut ini saya ingin sharing beberapa materi kuliah Pengantar Aplikasi Komputer. Mudah mudahan dapat bermanfaat untuk yang membutuhkan.

PIDATO BAHASA ARAB DAN TERJEMAHANNYA TENTANG TANTANGAN AKHIR ZAMAN

Berikut pidato tentang tantangan akhir zaman dalam bahasa Arab beserta terjemahannya: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ الحمد لله الذي أنع...