Halaman

Minggu, 21 November 2021

Sabar Itu Di Awal (Kisah Inspiratif)

Di sebuah desa yang terpencil, jauh dari hiruk pikuk keramaian kota, ada seorang Bapak paruh baya penjual tahu, Pa Udin namanya. Tahu yang ia jual adalah tahu buatannya sendiri. Ilmu membuat tahu ia dapat saat ia merantau ke kota dan bekerja di pabrik tahu. Karena ia kena PHK, akhirnya pulang kampung dan mencoba buka usaha pembuatan tahu sendiri dengan modal seadanya dan dibantu oleh anak dan istrinya. Setiap pagi ia berangkat ke pasar untuk menjual tahu. Jarak dari rumah ke pasar cukup jauh harus ditempuh kurang lebih 1 jam. Jaraknya hanya 10 km, namun jalanannya rusak ditambah lagi perjalanan dari rumahnya ke jalan yang dilalui angkutan umum harus ditempuh dengan jalan kaki sejauh 2 km melewati kebun dan pematang sawah. Kebetulan rumahnya memang ditengah kebun warisan ayahnya dan belum bisa diakses oleh kendaraan bermotor, bahkan oleh kendaraan roda dua. Angkutan umum yang lewat ke desanya hanya satu, dan itu juga hanya satu kali jalan pagi-pagi dan pulangnya sore hari. Pada suatu pagi seperti biasa pa Udin bergegas memikul tahunya untuk di jual ke pasar. Namun sialnya dia terpeleset saat melintasi pematang sawah. Ia terjatuh dan tahu yang dibawanyapun hancur jatuh ke sawah dan tidak mungkin melanjutkan ke pasar, disamping dia blepotan oleh lumpur juga tahu-tahunya hancur, kotor dan tidak mungkin dijual. Pa Udin kesal bukan main, wadah tahu ia tendang sampai terpental beberapa meter. ia pulang dengan terus menggerutu menyebut2 "Tuhan tidak adil, usahaku hancur, rugi, modalku ludes" dll. Sesampainya di rumah ia terus menggerutu dan marah-marah, istri dan anaknya berusaha menghibur dan menenangkannya. Beberapa menit kemudian lewat tetangga ke depan rumahnya dan mengabari bahwa angkutan umum yang biasa ia tumpangi jatuh ke jurang, rem blong, penumpang dan sopirnya meninggal semua. "Innalillahi wa inna ilaihi rajiuun" ujar pa udin sambil mengelus dada dan melirik ke anak istrinya. "Bu, ternyata Allah masih menyayangi Bapak, kalo saja tadi tidak terjatuh, mungkin sekarang bapa udah mati bersama para penumpang angkutan tadi" lanjut pa udin kepada istrinya. "Bener kata pa kyai, Sabar itu di awal" kata istri pa ududin. "Lhaaa, terus kalau yang di akhir apa mak?" tanya si Ucup anak pa udin penasaran. "Kalo diakhir ya SADAR, tuh kaya bapakmu, tadi terjatuh bukannya sabar malah langsung marah-marah, sesumar dll, eh pas tau kejadian mobil angkutan yg biasa ditumpanginya jatuh masuk jurang akhirnya sadar kalo ia terbebas dari maut gara-gara terjatuh tadi" timpal si ibu. "Astaghfirullahaladziim,, bapak tidak bersabar, padahal dibalik musibah pasti ada hikmahnya, Alhamdulillah" kata pa udin sambil menghela nafas panjang, dan berayukur dirinya selamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PIDATO BAHASA ARAB DAN TERJEMAHANNYA TENTANG TANTANGAN AKHIR ZAMAN

Berikut pidato tentang tantangan akhir zaman dalam bahasa Arab beserta terjemahannya: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ الحمد لله الذي أنع...